Sabtu, 10 Agustus 2013

Saudara Kandung Yang Bersaing

Sebagai orang tua dari seorang anak yang mulai beranjak dewasa, tentu Anda telah akrab dengan persaingan antar saudara. Ketika anak Anda mulai memasuki sekolah dasar, kemungkinan Anda akan melihat anak Anda memasuki fase persaingan baru. Karena kepribasian dan minat mereka terlohat lebih jelas dan tubuh mereka pun semakin kuat, mungkin mereka akan memulai pesaingan yang baru dan lebih intens.


Orang tua yang pernah bercerai dan menikah lagi sering kali nerpotensi menimbulkan persaingan yang lebih parah bila dibandingkan dengan persaingan yang terjadi pada saudara kandung. Sebagai hasilnya, saling mengolok, menggoda, mendorong bahkan memukul mungkin akan menjadi kegiatan sehari-hari yang dilakukan anak-anak Anda.
Kenyataannya, yang dinamakan saudara biasanya malah lebih banyak beradu mulut di sepanjang hidupnya. Jadi, terimalah keributan kecil tersebut. Di sisi lain, sudah saatnya anak-anak Anda mulai memahami pentingnya menghargai orang lain dan menyelesaikan masalah mereka sendiri. Berdasarkan tulisan www.babycenter.com, dengan sedikit arahan dan banyak pengertian, Anda dapat meminimalisir persaingan anak-anak Anda dan membuat Anda tidak lagi sakit kepala sekaligus membuat rumah Anda lebih tenang.
Hal pertama yang dapat Anda lakukan adalah dengan membiarkan anak-anak Anda menyelesaikan masalah mereka sendiri. Biarkan anak Anda menyelesaikan konflik mereka sendiri karena kemampuan tersebut akan sangat bermanfaat untuk proses belajar mereka. Selanjutnya, cobalah untuk memancing persaingan itu sendiri dengan tidak membanding-bandingkan anak Anda. Lihatlah anak Anda sebagai individu yang mempunyai kelebihan masing-masing.
Selain itu, jika salah satu anak Anda menjelek-jelekkan anak Anda yang satunya, biarkan terlebih dahulu. Kemudia, nasihati dia ketika saudaranya tidak melihat.

Terkait

Description: Saudara Kandung Yang Bersaing Rating: 4.5 Reviewer: ConnectPlus ItemReviewed: Saudara Kandung Yang Bersaing
Al
Mbah Qopet Updated at: 21.01

0 komentar:

Posting Komentar