Sejak usahanya gulung tikar beberapa tahun lalu, kehidupan menjadi sangat menakutkan bagi Fabio Beraldo Rigol. Keluarganya tak mengakuinya, ia menjadi bukan siapa-siapa dan tak punya rumah untuk berlindung.
Namun masih ada yang mau 'menerimanya'. Ia adalah sahabat baiknya yang kini tinggal tulang. Ya, Fabio tinggal di dalam makam bersama sahabatnya yang tinggal nama dan cerita. Namun makam itu adalah tempat yang paling hangat dan nyaman yang Fabio miliki dalam 13 tahun terakhir.
Usahanya bangkrut dan sejak itu ia merasa sendirian, menjadi orang yang tak punya tempat tinggal dan stres membuatnya mulai mengonsumsi obat-obatan. Fabio hanya keluar dari 'kamar pribadinya' bersama sang sahabat ketika dia butuh makan. Fabio akan datang dari rumah ke rumah untuk minta makanan.
"Aku lebih takut akan kehidupan daripada kematian. Aku tak pernah melihat hantu. Memang kadang agak terasa sunyi. Namun aku bukan orang yang banyak omong, jadi kondisi ini agak cocok denganku. Aku tak pandai bergaul," ujarnya.
Sejak ia meninggalkan rumah karena keluarganya tak mengakuinya, Fabio menjadi orang jalanan. Suatu ketika cuaca sedang hujan sangat deras dan dia berjalan tanpa arah. "Aku tak tahu harus bagaimana, namun tiba-tiba esok harinya aku sudah ada di dalam pemakaman," ceritanya.
Hampir setiap hari ia pergi dan keluar dari makam itu. Fabio mencari makan untuk bertahan hidup. Namun bila hujan, ia kembali ke dalam makam. "Aku tak pernah menginginkan apapun. Saat aku membutuhkan orang lain, selalu ada yang memberiku sesuatu. Tuhan tak pernah membiarkan aku kelaparan," cerita Fabio.
Namun, Fabio tak berencana untuk terus-terusan ada di sana. Ia masih ingin memiliki rumahnya sendiri. Meski hanya kamar tidur dan kamar mandi. "Aku ingin kembali bekerja bila ada kesempatan. Hidupku belum berakhir," pungkasnya.
Mungkin ini hanyalah titik terdalam pada hidup Fabio. Semoga pria ini segera mendapatkan titik balik dan mendapatkan rumah serta pekerjaan yang lebih layak.
0 komentar:
Posting Komentar